Jumat, 22 April 2011

DUSTA DIBALIK TERAPI SEDOT RACUN DENGAN RENDAM KAKI





“ Hasil Penelitian berbagai Labor Ilmiah Dunia, Universitas Indonesia.. Universitas Erlangga dll “

Ray Girvan pada tulisannya "Dodgy Detox" menyimpulkan bahwa semua ini hanyalah sebuah reaksi elektrolisis, suatu topik yang umum pada praktikum anak-anak SD/SMP. Warna merah kekuning-kuningan tersebut adalah besi yang telah teroksidasi yang berasal dari elektroda alat tersebut. Bukanlah suatu kebetulan jika elektroda alat ini perlu diganti dari waktu ke waktu.
Ben Goldcare dari The Guardian melakukan sebuah penelitian kecil untuk menganalisis kandungan zat air sebelum proses detox dan setelahnya. Kandungan besi setelah 'terapi' melonjak sangat tinggi jika dibandingkan sebelumnya. Selain itu, tidak ditemukan urea dan kreatinin pada sampel yang dianalisis, menandakan tidak ada racun yang keluar dari tubuh.
Alat ini pun masuk dalam DeviceWatch.org, sebuah situs yang khusus membahas alat-alat medis yang dipertanyakan kebenarannya. Dalam situs ini, Stephen Barrett, M.D. menyimpulkan bahwa alat-alat ini secara medis tidak berguna.
Talkabouthealthnetwork.com bahkan mengatakan bahwa terapi detox kaki juga memiliki resiko karena reaksi ini melepaskan gas Klorin yang beracun dan Hidrogen yang mudah terbakar. Berhati-hatilah jika menggunakan alat ini. Jangan gunakan alat detoks kaki pada ruangan tertutup karena gas berbahaya akan terkonsentrasi. Atau lebih baik lagi, jangan gunakan alat ini.
Mungkin karena Undang-undang perlindungan konsumen yang cukup baik di negara-negara maju, Ray Girvan dalam tulisannya "Bad Science and rusty footbath revisionism" mengatakan bahwa beberapa produsen 'alat-alat' tersebut merevisi klaim bahwa 'racun' berwarna merah kekuning-kuningan tersebut berasal dari dalam tubuh peserta terapi. Kini mereka mengatakan bahwa warna tersebut berasal dari elektroda pada alat tersebut. Walaupun demikian tentunya manfaat dari alat ini masih belum dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Bagaimana di Indonesia?
Saya lihat Indonesia belum memasuki 'tahapan' tersebut, mungkin karena perlindungan konsumen yang sangat lemah. Produsen alat-alat tersebut masih bebas mengklaim hal-hal yang jelas-jelas tidak benar.
 Klinik terapi detoks atau sedot racun tubuh kini semakin menjamur di berbagai kota besar di Indonesia.
Tapi berdasarkan penelitian alat itu hanya elektrolisa air dan warna yang keluar bukan racun. Sangat penting untuk memahami bahwa air akan berubah warna meskipun jika alat dioperasikan tanpa kaki berada di dalam air.
Dasar perubahan warna adalah  hasil reaksi dari seluruh variable/perubah dalam air dan elektroda. Perubahan warna akan berbeda dalam kaitannya dengan partikel dan komponen kimia air. Tubuh kita mengandung 70% air, dan kita membutuhkan air dalam setiap detik.   Kation dalam tubuh kita akan tampak sama karena racun mendominasi di daerah tertentu. Tambahkan sedikit garam dalam air dan rendam kaki ke dalamnya. Kombinasi air, metal dan garam akan memproduksi perubahan warna ringan, sebagaimana objek di  dalam air bahkan tanpa mencelupkan kaki ke dalamnya. Air tidak membantu terjadinya substansi, bahkan jika sebaliknya dilakukan dengan memasukkan kaki ke dalam air, hal ini akibat perbedaan kualitas air dan garam. Alat akan menetralisir kation di dalam air sebagaimana juga proses penetralan kation dalam tubuh.. Flek hitam dapat diakibatkan oleh logam berat di air rendaman sebagaimana penurunan logam pada elektroda. Pengalaman dan pengamatan yang didiskusikan diatas akan membantu Anda menentukan apa yang berasal dari perawatan seseorang dan apa yang berasal dari elektroda. Semakin aktif pergerakan dalam substansi mineral, maka semakin aktif proses ionisasi.  
Warna disebabkan oleh reaksi kimia air, garam dan elektroda. Seluruhnya adalah efek partikel kation dan anion (hanya sebagai referensi).
  Jika terdapat sejumlah besar halogen air berasal dari alat, air tidak dapat digunakan untuk pembersihan ion karena indeks halogen terlalu tinggi. Jika Anda memperhatikan warna air berubah menjadi hijau muda untuk beberapa kali selama sesi pembersihan ion, Anda mungkin dapat menggunakan air sulingan atau air mineral dan menambahkan setengah sendok garam atau garam kristal ke dalam air.
 Penelusuran Dan Pengujian Telah Dilakukan Terhadap Alat Terapi Ion yang Benar (Ingat ! Bukan Alat Terapi Tiruan). Di Amerika, statistik yang dibuat oleh Pusat kesehatan dan praktisi kesehatan telah muncul dengan sebuah keterangan tentang warna dalam air setelah 30 menit. Berdasarkan EAV (Electrical Acupuncture by Voll) dan uji otot, mereka tampil dengan sebuah tabel untuk menjelaskan berbagai toksin yang muncul dari bagian-bagian berbeda pada warna berbasis tubuh pada warna. Ini hanya sebuah skema umum, karena perubahan warna mungkin bervariasi dari satu tempat ke tempat lain tergantung pada air yang digunakan. Garam yang digunakan untuk konduktivitas air bisa menyebabkan warna berubah sekalipun tanpa merendam kaki dalam air, setelah ionisasi selama 30 menit.
 Beberapa pengujian ilmiah telah dilakukan oleh sebuah laboratorium riset swasta untuk menganalisa bagaimana ionator (alat pembersih ion) bisa membantu para pasien encok atau mereka yang mengalami tingkat asam urat tinggi dalam tubuh mereka.
 Warna yang berubah sendiri dalam air bukan sebuah ukuran kuat dan tetap kontroversial dan mungkin hanya memuaskan orang awam namun tidak bagi para professional yang akan terus mengajukan pertanyaan.
 Untuk membuktikan kemanjuran dan manfaat alat ini, pelacakan telah dilakukan Bob Lim M (AM)India, BHMS, APHom(Mal), m NCH(USA) dengan menggunakan alat penguras zat beracun e-plus Ion Cleanse pada para pasien melalui beberapa metodologi. Dr. (H) Bob Lim menggunakan metode berikut untuk mengecek efisiensi e-plus Ion Cleanse guna memperbaiki kondisi-kondisi kesehatan umum dan setiap perbaikan secara psikologi atau perubahan-perubahan patologi.
  1.Fuzzy logic sphygmomanometer - memonitor tekanan darah kontraksi (systole) & dilatasi (diastole). 2. EAV Morall machine (Teknologi Jerman) untuk menguji level energi organ utama dan kontaminasi logam berat(penguji penyakit) 3. Riwayat uji Air seni dan darah Laboratorium Patologi.
 Selain di mal atau klinik resmi, terapi sedot racun mulai merebak hingga ke kampung-kampung. Hanya saja detoks di rumahan biasanya sangat sederhana. Alatnya pun dirakit sendiri. Seperti alat detoks buatan Larto yang dinamai terapi resik. Nama resik adalah kepanjangan dari rendem sikil alias rendam kaki. Meski sederhana ternyata denyut setrum atau aliran listriknya lebih terasa dibanding mesin detoks merek paten.  
 Tim Sigi mencoba membeli satu mesin detoks yang diklaim sebagai buatan Amerika Serikat di sebuah klinik detoks di Mal Mangga Dua, Jakut. Alat ini kemudian diuji coba oleh seorang peneliti alat medis. Ketika alat ini dihidupkan layaknya proses detoksifikasi cuma tanpa mencelupkan kaki, setengah jam kemudian ember berisi air berubah warna-warni persis seperti yang dijumpai di klinik detoks.  
 
Alat ini selanjutnya dibawa ke laboratorium biofisika Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur. Di kampus ini, Profesor Suhariningsih telah lama melakukan penelitian terhadap alat detoksifikasi yang juga beredar luas di Jatim. Menurut Guru Besar Fakultas MIPA Unair ini, warna merah, hijau atau kuning yang keluar dari air sama sekali bukan racun atau kotoran tubuh yang tersedot mesin detoks.
  Suhariningsih berkesimpulan, alat itu hanya alat elektrolisa air yang berfungsi mengurai ion-ion logam yang ada dalam elektroda yang terendam air garam hangat. Mesin ini tak lain hanya power supply yang dilengkapi regulator untuk mengubah dan menurunkan arus listrik. Suharningsih juga mengingatkan adanya gas klorin yang dihasilkan dari proses elektrolisa air ini. "Gas klorin sangat berbahaya jika terhirup manusia," kata Suhariningsih. Ion adalah atom yang membawa muatan listrik. Ada dua jenis Ion, ion yang membawa muatan positif disebut Kation, dan yang membawa muatan negatif disebut Anion. Ukuran ion adalah sekitar 1 mikron, atau sama dengan 1/1000 milimeter. Misalnya Hidrogen (H) atom inti memiliki 1 proton bermuatan positif dan dikelilingi oleh 1 elektron negatif. Proton harus bermuatan positif untuk menarik elektron dari atom hidrogen, dengan kata lain pada tahap ini terjadi ionisasi hidrogen (H+). Sementara, terdapat
8 proton positif dalam oksigen atom inti dan dikelilingi oleh 6 elektron. Karena kekurangan 2 elektron, hal ini menyebabkan penarikan dari elektron lain. Dengan kata lain, atom oksigen dapat dengan mudah menangkap elektron dari tempat lain. Proses ini disebut oksidasi (O) + hydrogen (H) + elektron (-) = OH. Pada kenyataannya, ion hidroksigen tidak dapat bertahan dalam rangkaian tunggal monomer, melainkan harus bertahan dalam bentuk anion dalam air (H2O + OH = H2O2) dimana terdapat kelebihan elektron untuk anion, yang cenderung memberikan kelebihan itu kepada elektron lain (proses ini disebut “restorasi”). Pertama : Kolam elektrolisis akan membangkitkan anion (reaksi positif) 2 H2O – O2 + 4 H+ + 4e – 1.  Kedua : Kulit menyerap anion (reaksi negative) 4 H2O + 4e- - 4 H2 + 4 OH-2. Ion yang disebutkan diatas tetap berinteraksi dan bersirkulasi, dan setelahnya akan dikeluarkan oleh  tubuh.
 Pendapat yang sama dilontarkan Profesor Iwan Darmansjah. Menurut Guru Besar Farmakologi Universitas Indonesia, sedot racun dengan cara merendam kaki di bawah aliran listrik tak pernah dikenal dalam dunia kedokteran. "Kalau memang alat ini ampuh, itu penemuan luar biasa dan patut mendapat penghargaan Nobel," kata Iwan.
 Menurut dokter Farid W. Husain, Direktur Jenderal Pelayanan Medik Depkes, alat ini tidak bisa dikategorikan sebagai alat kesehatan. "Klinik-klinik itu pun tidak berizin," kata Farid.
 Di Jakarta klinik terapi ion memang tetap laris manis. Namun di berbagai kota di Jatim tak ada lagi klinik semacam itu yang masih beroperasi. Maklum Dinas Kesehatan setempat secara tegas telah melarang klinik detoks. Alasannya terapi ion masih diragukan manfaatnya dan alat seperti ini tidak teregistrasi di Depkes.     Bahkan Kepolisian Wilayah Kota Besar Surabaya berkesimpulan terapi ini hanya bohong-bohongan  
  
ulasan alat terapi ion yang benar oleh para ahli pada hari Minggu tanggal 15 Oktober 2006  antara pkl. 11.00 -13.00 di SCTV






29 komentar:

  1. Maaf sebelomnya, saya Nyuhayani 54 tahun Kalsel.
    saya sebelumnya menpunyai gejala stroke sampai saya berpikir sudah ajal saya menjemput dan saya juga berpikir saya sudah berbau tanah. Usaha apapun saya sudah lakukan, sampai saya habiskan uang puluhan juta kedokter. Pada akhirnya ada seorang temen saya memberitahu terapi ion tersebut setelah menjalani terapi berturut selama 2 minggu yang hanya membayar biaya 10.000 saja setengah jam nya. Tangan saya yang sudah tidak bisa mengepal , kaki dan tubuh saya yang susah digerakankan akhirnya perlahan-lahan sembuh dan kaki saya agak sedikit nyeri saja dan saya pun bisa mengerakan tangan saya dan beraktifitas seperti biasa. Saya sangat berterima kasih karena terapi ion electrik rendam kaki.

    BalasHapus
    Balasan
    1. coba laen kali dateng, kakinya jangan di masukin, liat berubah warna gak aernya? Kalo brubah warna anda kena tipu. Kemungkinan kesembuhan anda hanya sugesti. Pikiran anda yang menyelamatkan anda

      Hapus
    2. yth KESHIA SEPTANIA, lebih baik mana ? sakit jadi sembuh karena sugesti lantaran jalani teraphy ion atau sakit takkunjung sembuh karena tidak ada sugesti lantaran tidak mau BERUSAHA JALANI PENYEMBUHAN DENGAN PROSES APAPUN ? jika anda yang alami sakit, pilih mana kluar duit puluhan juta berobat ke dokter tp tak sembuhkan sakit anda ATAU anda jalani teraphy dengan biaya hanya 250.000 tetapi sakit anda jadi sembuh ? hanya orang bodoh saja yang mau ditipu oleh ilmu medis yg diklaim bisa mengobati sakit tp pada kenyataannya tidak menemukan kesembuhan.

      Hapus
  2. makasih pak atas penjelasan alat detox ini, memang di Indonesia ini masih mudah dibodohi, apalagi yg bersifat instan, saya berharap semoga para pembaca lebih kritis sebelum menjalani sesuatu, detox hanya mengaktifkan sugesti, krn dengan sugesti itu semua penyakit dapat sembuh, namun dari alat sendiri saya percaya argumen dari penulis di atas, bahwa itu cuma alat elektrolisa, tanpa kaki dicelup pun pasti berubah warna

    BalasHapus
  3. kerumah saya om..

    kita buktikan, 2 ember, 1 ember direndam kaki om, 1 ember lg tanpa kaki..

    akan saya buktikan kalau info yg om tulis SALAH..

    BalasHapus
  4. berapa harga alatnya ya, bisa info ke bisnis.sae@gmail.com?

    BalasHapus
  5. wah fakta yang sebenarnya gmana dunk,.. gue udah ngejalanin ini kurang lebih enam kali rendaman,. dari pertama ampe rendaman terakhir ada perubahan sih, dari yang dulu warnanya hitam butek ampe jadinya kecoklatan aja,. yang gue rasain seh rada ringanan neh body,.. tertulis harus menjalanin terapi renndaman air ini selama 12 kali berturut turut,.

    BalasHapus
  6. Kalau untuk kesembuhan, menurut saya selain faktor alat atw obat,itu lebih tergantung lagi pada faktor sugesti (keyakinan) si penderita lagi.
    Kalau si penderita sangat yakin bahwa alat terasebut bisa enyembuhkan ataw memberi perubahan maka secara tidak langsung dari dalam dirinya sendiri akan menimbulkan reaksi untuk menyembukan dirinya sendiri.
    Beitu juga sebaliknya, kalau tidak yakin maka akan percuma, biar itu sampe jungkir balik sekalipun tidak akan berfungsi tu alat/tidak ada gunanya.
    Sekali lagi, semuanya dipengaruhi juga oleh sugesti seseorang.

    BalasHapus
  7. Terus terang..sy dijamin bingung..mn sbenarnya yg bnar..trims

    BalasHapus
  8. Saran sy yg belum pernah silahkan nyoba toh ga ada salahnya kalo sekiranya tdk bermanfaat ya sudah tinggalkan saja, bagi yg belom pernah dan gak mau nyoba yasudahlah ga usah menghakimi kepercayaan seseorang pd sesuatu, dan bagi yg sudah mencoba dan berhasil sembuh, ya syukur alhamdulilah. (bukan promosi krn sy sendiri blm pernah nyoba hanya sj jgn sampai ada keributan diantara kita).
    terima kasih

    BalasHapus
  9. yg mana yg konkrit??? tolong dipastikan seperti hitungan pasti 1+1=2 ...kalo detox tak bermanfaat berikan penjelasan ilmiah yg ter update ( terbaru )lbh rasioanal.. begitu juga sebaliknya..tx ...krn kasian untuk orng awam yg tidak mengetahui ini ..

    BalasHapus
  10. sekarang zamannya kapitalisme... kapitalis menguasai dunia kesehatan.... kalo ada terapi yg bisa bawa manfaat dgn harga yg tidak mahal... para kapitalis merasa terancam... dibuatlah opini yg menjelek-jelekan terapi alternatif tsb... dengan segala cara... termasuk dengan institusi yg 'resmi' dan orang yg katanya 'intelek'... bagusnya biar masyarakat yg sdh mencoba yg kasih komen.... biar objektif... (kapitalisme adalah ideologi jahat...menginginkan orang terus berobat dan terus sakit...wajar kalau ada pengobatan yg murah & efektif...para pemilik modal/kapitalis...merasa terancam...) for discuss with me 0821 2500 1669.

    BalasHapus
  11. seandainya keluarga si penulis di BLOG ini ada yg terkena stroke dan menjalani terapi seperti Ibu Nurhayani yg berumur 54 tahun dan sudah merasakan khasiat dari terapi ini...Saya yakin si Pemilik BLOG ini tidak akan pernah membuat tulisan DUSTA DIBALIK TERAPI SEDOT RACUN DENGAN RENDAM KAKI.

    dengan sangat hormat bukan untuk menghakimi...

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya setuju dengan pendapat GOZZILA, seseorang yang tidak pernah makan durian maka orang itu tidak akan bisa menceritakan nikmatnya durian. adalah PEMBOHONG jika orang yang tidak pernah jalani teraphy tp beri komentar yang tdk sesuai dengan pengalaman orang yang telah jalani teraphy.

      Hapus
  12. hallo semua...
    curhat ya....,!!!
    aku adlh slah 1 pengguna terapi ion electric yg sudah mencoba 7x berturut2..
    sbelumnya emang sudah baca ksimpang siuran kbenaran alat ini. trmasuk bca blog ini.. msalah alat ini fungsi/enggaknya aq tak menghiraukanny, karena dtempat aq terapi tdak hnya dg trapy celup kaki saja, tetapi ada jamu traditional (ramuan cina)+ pnanganan pngobatan medis lgsung. dan itu yg bkin trasa bdan lbih ringan.. beda dtempat lain yg hanya proses celup saja. bnyk yg sakit jdi sehat..
    murah pula

    BalasHapus
  13. tapi tetangga2 saya juga banyak yang sembuh. didaerah saya nggak hanya merah kekuning-kuningan saja yang keluar, sampai hijau seperti air comberan pun juga banyak. dan setiap pasien keluar warnanya tidak sama. ada yang keruh, juga masih ada yang bening. dan alhamdulillah didaerah saya cuma mbayar seikhlasnya. nggak bayar juga monggo.

    BalasHapus
  14. saya pernah coba didepan rumah ada yang buka praktek, karena penasaran smpy 2 kali saya coba,warna air memang seperti elektrolit kuning keemasan setelah 1/2 jam,tapi sy rasa cm keluar dari elektoda + dan - yang keluar dari adaptor 12 volt,itu hasil proses kimiawi kali ya,tp klo hbs terapi itu kaki trasa ringan dan enak tidur,ngak tau apa karna reaksi terapi itu.klo warna itu saya rasa bukan hasil racun tubuh yg keluar

    BalasHapus
  15. Saya rasa bukan Dusta Terapi Rendam Kaki ini, saya dan istri saya sudah menjalani 12 kali terapi yang di anjurkan, dan setiap kali kami terapi itu selalu berbarengan dengan orang lain sejumlah 10 orang dalam satu ruangan, dan warna berbeda setiap air dalam embernya, bahkan ada seorang ibu yg terperanjat ketika di embernya ada gumpalan hitam kecil, lalu di keluarkan dari ember dan gumpalan itu kemudian dipecahkan, ternyata berisi darah warna merah. apabila itu adalah reaksi kimia antara air dan alat saja, mengapa warnanya berbeda2 padahal, sumber air sama, garam yg di taburkan takarannya sama, listrik yg dialirkan melalui mesin tegangannya sama, saya rasa ion dari alat itu menarik keringat dikaki yg mnyebabkan warna air berubah, yg pasti badan kami berdua kini lebih segar di banding sebelum terapi terimakasih. salam Gintings Family

    BalasHapus
  16. pada dasarnya keyakinan ingin sembuh yg berasal dari sugesti juga berperan banyak bagi si penderita tetapi benar tidaknya suatu terapi atau apapun bentuknya tergantung pribadi masing-masing.apakah ada keinginan sembuh apakah membiarkan saja penyakit itu menyerang,so be yourself aja to make a decision.

    BalasHapus
  17. semuanya tergantung ke masing2 individu. seberapa besar anada dapat mengsugesti diri sendiri. sugesti yang positif. akan menghasilkan energi yang positif juga. bajaya ion rendam kaki pernah diulas di liputan6.com dusta dibalik bisnis sedot racun tertanggal 8-10-2006.yang pasti televisi tidak akan berani menayangkan ulasan tersebut kalau memang tidak benar. jadi, kembali ke kita masyarakat indonesia.mari kita memilah2 mana yang terbaik dan dianjurkan para ahli kesehatan buat kita.

    BalasHapus
  18. Secara teori logika ...
    Kalau memang ada unsur panas saat direndam di air, pasti akan berefek badan terasa seger dan terasa sehat.
    Tapi kalau muncul suatu warna tertentu berbeda itu pasti unsur fisika dan kimia dari tubuh perpasien yg melakukan terapi tersebut yg terkontaminasi, warna itu bukan racun yg keluar dari tubuh si pasien.

    Komentar disini pasti sarat kepentingan, yg protes pasti pelaku pengobat terapi tsb, sedang yg tidak protes ada kepentingan lain, fakta yg kudapat mertuaku yg kena penyakit gula sama sekali tidak sembuh setelah melakukan terapi ini, salam utk semua nya.

    BalasHapus
  19. pernah nyoba sekali, terus nanya sama empunya. kalo kaki tidak dicelupin, warna airnya berubah apa engga? eh dia bilang pernah dicoba n warna air teteup berobah. jreng-jreng pada awalnya gw tertarik apalagi selama terapi didampingi sama empunya sambil koar2 manfaatnya terapi ini.

    BalasHapus
  20. waaaah,lama2 qo jadi ragu gne yow,ne gan.di tempat gue ada tuch.kata orang2 sih,ada manfaat sih,gk tau juga gue.tapi kalo menurut gue sih,perubahan warna air tuh ilmiah aj,gak ada hubungannya ma penyakit ato katanya sih,racun juga gtoe.

    BalasHapus
  21. pengobatan yang terbaik di dunia ini adalah pengobatan medis yang sudah melalui uji kelayakan dan kebenaran secara ilmiah dan masal diakui dunia

    BalasHapus
  22. Coba aja dirumah,ini sih praktikum anak SMA. Bisa pakai aki/adaptor 12 volt, 2 batang carbon (pake batang carbon batere bekas). Sambungnin aja masing2 kutubnya dengan satu batang carbon, terus celupin air. Tambahkan sedikit garam agar airnya jadi penghantar. Tunggu 20-30 menit, akan muncul gelembung2 dan air berubah warna. Masalah warna yang berbeda-beda, itu semua tergantung kakinya, karena kaki bisa saja membawa zat-zat kimia dan kotoran dari tanah ataupun sendal. Intinya semakin murni airnya/semakin bersih kakinya maka tidak akan ada perubahan warna. Kalau masih penasaran bisa googling pakai keyword "Praktikum elektrolisis"

    BalasHapus
  23. inti permasalahannya adalah sembuh dari sakit atau alat (media) penyembuhan ? lebih baik sembuh dari sakit dengan alat yang super sederhana n biaya yang murah atau alat yang super modern tapi tdk bawa kesembuhan ? yang paling didambakan oleh orang sakit, kesembuhan atau alat penyembuhan ? proses kesembuhan bisa berasal dari alat sesederhana apapun jika mmg alat tsb betul betul bawa kesembuhan, apa sih manfaatnya dengan alat yang diklaim ILMU KEDOKTERAN sebagai ALAT SUPER MODERN dengan BIAYA SUPER MAHAL tp tdk membawa kesembuhan ????? jd.... jgnlah keburu menghakimi bahwa suatu alat (media) sebagai pendusta jika anda belum pernah mencoba... orang yang netral n bijaksana hanya mau beri komentar yang menyejukkan hati pendengarnya....

    BalasHapus
  24. sungguh anda org yg hebat wahai pemilik blog duririau ???? anda secara tidak sengaja atau mmg disengaja telah menciptakan keributan mslh teraphy ion elektrik. Sebelum anda tulis artikel yg menyatakan bahwa ada DUSTA DIBALIK TERAPHY ini, pernahkan anda lakukan teraphy ? brp kali ? ada perubahan atau ada hasil ga ? dr beberapa org yg jalani teraphy ini ternyata dia jd sembuh lalu siapa yang jd SUMBER DUSTA ? apakah anda yang sebenarnya jd SUMBER DUSTA dg menulis artikel ini atau bbrp org yg tlh jalani teraphy n sembuh yg telah berdusta ????????????????? apakah hati kecil anda tidak merasa bersalah yg telah menciptakan ribut-ribut ini ? jadilah org yg arif, berpikir 2x sebelum menyampaikan sesuatu yg blm anda lakukan n anda pahami....

    BalasHapus