Rabu, 09 Maret 2011

1001 KESESATAN AHMADIYAH

Dalam sebuah milis ( Thu Jun 22, 2006 8:34 am )
seorang yang mengaku bernama H.Nadri Saaduddin,
Warga Payakumbuh Sumbar menulis tentang Ahmadiyah,
tidak diketahui apa maksud Milis tersebut ?
Pembelaan entah apa.. ???
karena isinya hanya berupa Paparan Buku si Nabi Palsu tsb !
Nabi dan Rasul punya MUKJIZAT,
yang tidak dimiliki si Manusia Sesat ini..
Sihir beda dengan Mukjizat,
Karena sampai zaman sekarang sihir tetap ada,
dan Sihir bersekutu dengan Iblis dan Syaithan..

Disini kelihatan " kebodohan " pengikut aliran ini kenapa ?
Kalau memang si Mirza Ghulam Ahmad tsb Imam Mahdi,
mana Nabi Isa as. yang diImaminya Shalat ?
Mana Dajjal yang ada tulisan " Kafir " dikeningnya dan
punya mata satu yang dibunuh Nabi Isa as tsb ?
Kok si Imam Mahdinya sudah mati ?
Padahal dalam Hadits Shahih dinyatakan bahwa
" Nabi Isa meninggal setelah 40tahun tinggal di Bumi,
dan telah membunuh Dajjal serta telah membunuh Babi, mematahkan salib,
memerangi semua Agama Syirik ( selain Islam )"
Buktinya malah sebaliknya Si Mirza Ghulam Ahmad Dajjalun Kazzabun Gila tsb
malah yang menjadi Kaki Tangan Inggris ( Penjajah Kafir ) dan dari Riwayat hidupnya
malah seolah-olah menjadi Pahlawan bagi semua Agama ???
Seterusnya DALAM TULISAN SI MIRZA STRESS tersebut
banyak hal SESAT yang mendakwa dirinya adalah Sosok 2 in 1
( kayak Shampoo nih.. sepertinya Iklan2 Shampoo yang meniru ya :-)
karena Mbah Mirza adanya di tahun 1800an )
Mirza mengaku sebagai Isa as sekaligus Imam Mahdi..
Betul2 tidak waras si Mirza Ghulam Ahmad ini terutama Pengikutnya...
Mengaku pula turunan Rasulullah SAW,
sama saja macam Darul Arqam Malaysia dimana Si Pemimpinnya mengaku sebagai Imam Mahdi dan sebagai turunan Rasulullah SAW.
Perlu dicatat bahwa Imam Mahdi adalah Turunan Quraisy dan bukan orang India macam si Mirza dan para Nabi Palsu yang banyak muncul sekarang ini.. 
Hebatnya Indonesia adalah banyak lahir disini Nabi Palsu dan negara Subur dengan Aliran sesat..

JIKA ADA PEMBACA POSTINGAN INI YANG TIDAK SENANG DENGAN POSTINGAN INI SILAHKAN HUBUNGI REDAKSI, ADA 1001 DALIL KESESATAN AHMADIYAH BERIKUT BANYAK VIDEO CERAMAH PARA ULAMA TENTANG SESATNYA ALIRAN CIPTAAN
" KAFIR INGGRIS " PADA ZAMAN KOLONIALISME INI..  

Akhirnya Redaksi dapatkan bahwa H.Nadri Saaduddin betul2 adalah Pentolan Ahmadiyah,
Bahkan di beberapa Web Redaksi dapatkan bahwa Pihak luar Islam sangat senang dengan Tulisan dan Postingan Orang Ahmadiyah yang bisa Pergi Haji ini ( padahal Saudi telah larang ! )
Berikut data yang didapat Redaksi :

http://z7.invisionfree.com/AHMADIYAH/index.php?showtopic=15 ( Tulisan, Rangkuman Mail )

http://www.alislam.org/ ( Website Ahmadiyah )

http://www.mail-archive.com/syiar-islam@yahoogroups.com/msg03952.html ( Mail )

http://www.mail-archive.com/proletar@yahoogroups.com/msg22600.html ( Mail )

http://id.wikipedia.org/wiki/Maulana_Rahmat_Ali ( Sejarah Tokoh Ahmadiyah )

http://www.opensubscriber.com/message/mediacare@yahoogroups.com/4912584.html ( Mail )

http://ahmadiyya.org/ ( Website Ahmadiyah )

Berikut isi postingan " H.Nadri Saaduddin " tsb :

Pengakuan Pendiri Jema'at Ahmadiyah dalam perkataannya sendiri

Dalam sebuah bukunya FATHI ISLAM (Kemenangan Islam), mungkin inilah bukunya yang pertama kali dimana Mirza Ghulam Ahmad membentangkan pengakuannya secara terperinci sebagaimana dijelaskan oleh kutipan berikut ini:

" Aku diutus dengan cara yang serupa dengan cara orang dari Tuhan itu (yakni Isa) diutus sesudah perkataan Tuhan (yakni Musa) dalam masa pemerintahan Herodias. Maka ketika "perkataan Tuhan" yang kedua , yang sebenarnya adalah yang terutama dan penghulu dari nabi-nabi (yakni Muhammad SAW) muncul untuk menghancurkan Firaun-firaun kedua, yang tentang dirinya telah ditulis :

" Sesungguhnya Kami telah mengutus kepadamu seorang Rasul , seorang saksi terhadapmu, sebagaimana kami telah kirimkan kepada Firaun" (73:15), baginya
(Muhammad SAW) juga yang merupakan padanan Musa dalam kebanyakan kegiatannya, tetapi lebih tinggi dalam martabat dan kemuliaan, telah dibuat sebuah janji mengenai padanan Al-Masih, yang akan mewarisi sifat-sifat , tanda-tanda dan ciri-ciri Putera Maryam yang datang pada abad yang sama dan sesudah jangka waktu yang sama dengan yang yang sudah berlalu diantara pemunculan "perkataan Tuhan" yang pertama ( yakni Musa ) dan pemunculan Al-Masih putera Maryam , yakni dalam abad keempat belas. Dan turun itu hanya secara rohani , persis seperti orang-orang sempurna sesudah kenaikan mereka turun untuk perbaikan manusia. Dan padanan Al-Masih itu (yakni Penulis ini ...maksudnya Mirza Ghulam Ahmad) telah turun kebumi dalam abad yang dalam segala hal menyerupai abad diwaktu mana Al-Masih Putera Maryam telah turun, sehingga hal itu dapat menjadi tanda bagi orang-orang yang mempunyai pengertian".(Triumph of Islam ,Guardian Press, Madras, 1923 hal. 15-17).

Kemudian Mirza Ghulam Ahmad memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai bagian terakhir dari perkataan diatas:

“ Karena Nabi Muhammad SAW telah menubuwatkan bahwa kepada pengikut-pengikutnya ‘akan datang masa yang serupa benar dalam segala hal dengan masa kaum Yahudi, dan bahwa mereka akan melakukan segala-galanya yang telah dilakukan orang-orang Yahudi dalam masa mereka, demikian halnya sehingga kalau orang-orang Yahudi telah masuk kedalam lobang biawak, pengikut-pengikutnya (..maksudnya umat Nabi Muhammad SAW) juga akan masuk kedalam lobang itu. Maka dalam masa itu akan lahir dari garis keturunan Persia seorang guru agama , dan sekiranya iman telah terbang ke bintang Suraya , ia akan mengambilnya ‘. Ini adalah nubuwatan Nabi Muhammad SAW yang kebenarannya telah dinyatakan kepada hamba yang lemah ini dengan perantaraan wahyu....”.

Mengenai perkataan “nuzul” (turun) yang sering digunakan berbagai hadits dalam hubungan dengan kedatangan Al-Masih, Mirza Ghulam Ahmad menulis yang berikut ini dalam pengantar dari bukunya “ Khutbah Ilhamiyah “ (khotbah yang diilhamkan) yang diberikannya dalam rangka Idul Adha pada tahun 1900... (khutbah ini tidak dipersiapkan dan sebagaimana katanya...atas perintah Tuhan dalam bahasa Arab.....ketika diucapkan , dicatat oleh beberapa pengikutnya):

"Hendaklah kamu ketahui bahwa perkataan "nuzul" dipilih untuk Masih Mau'ud karena dua alasan:

1. untuk membuktikan bahwa alat-alat pendekatan duniawi sudah terputus, yaitu pemerintahan, kepemimpinan dan penggunaan senjata dalam kerajaan dimana dia dibangkitkan oleh Tuhan Keesaan , supaya itu menjadi isyarat dari kenyataan bahwa Masih Mau’ud akan muncul hanya dalam satu kerajaan dimana Islam tidak punya kekuasaan dan kaum Muslim tidak punya kekutan, dan bersama-sama dengan ini mereka akan bangun menyangkalnya dan ingin hendak memadamkan cahaya dan rahmat Allah yang akan pembantu-pembantunya, sehingga Al-Masih akan dibantu hanya oleh Tuhan Dari Langit , dan tak ada restu baginya dari kerajaan-kerajaan bumi, penduduk dari negara, dan orang-orang yang berkuasa, dan bahwa ia tidak akan menggunakan pedang atau tombak , sehingga ia seolah-olah akan turun dari langit , dan Allah sendiri yang membantunya dan datang menolongnya.

2. untuk mempertunjukkan kemasyhuran Al-masih dalam waktu yang secepat-cepatnya disemua negeri, karena suatu barang yang turun dari langit terlihat oleh setiap orang - yang berada dekat atau jauh- dan dari sisi-sisinya (bumi) dan dari bagian -bagian tengahnya,dan ia kan dilihat seperti datangnya kilat dari suatu suatu sisi kesisi lainnya, sampai ia meliputi semua bagian sebagai suatu lingkaran” (Khutbah Ilhamiyah, Diyaul Islam, Qadian, 1319 H, catatan kaki).

Mengenai dasar pengakuannya Mirza Ghulam Ahmad berkata dalam suatu konteks yang lain:

“Sebagian orang menyangka bahwa nubuwatan tentang kedatangan Masih Mau’ud hanya terdapat dalam hadits-hadits dan tidak dalam Al-Qur’an , dan karena itu mereka menuntut bukti untuk itu dari Sabda Tuhan.... dalam Surah Tahrim (66:11) diisyaratkan bahwa beberapa orang dari kalangan Muslim (akan memperoleh martabat) ibnu Maryam, karena dalam surah itu mula-mula orang beriman diumpamakan Siti Maryam dan sesudah itu disebutkan peniupan ruh kedalamnya (yakni orang beriman seperti Siti Maryam). Ini menunjukkan bahwa orang beriman yang melaksanakan perintah-perintah Tuhan dengan sepenuhnya, dan membuat diri mereka seperti Siti Maryam , akan diberi ganjaran oleh Tuhan dengan dibuat menjadi Al-Masih.” (Dalam sebuah pidato diberikan di Lahore pada 3 September 1904, dikutip oleh Abdus Salam Madsen dari Islam and its Comparison with other Religions , Anjuman Tarraqi Islam, Sakkandarabad, cet 9, tanpa tahun , hal 137).

Dalam berapa kalangan terutama sekali di lingkungan musuh-musuh Jemaat Ahmadiyah, terdapat pendapat bahwa bahwa pengakuan-pengakuan Mirza Ghulam Ahmad adalah proses berangsur-angsur dari ulah yang bertambah-tambah (mula-mula mengaku mujaddid, lalu Al-Masih , kemudian Nabi dan lain-lainnya ; umpamanya lihat M.E. Burney: Qadiani Movement , Maki Publ. Durban , 1955, hal XV), tetapi dalam pernyataannya yang pertama mengenai pengakuannya dalam Barahin Ahmadiyah dalam tahun 1880 (yang disiarkan juga berupa pamflet khusus) kita membaca:

“ Pengarang ini telah menerima pemberitahuan dari Tuhan bahwa ia adalah mujaddid dari masa kita dan bahwa secara ruhani ia mempunyai kesamaan paling besar dengan Al-Masih Ibnu Maryam.” (Kutipan terjemahaan Barahin Ahmadiyah dari Mir Mas’ud Ahmad , bekas muballigh Ahmadiyah di Scandinavia).


Dalam buku Khutbah Ilhamiyah yang sudah disebutkan itu ia menulis:

"Tidakkah engkau lihat kedua gerakan yang bersamaan itu atau keputusasaan telah begitu menguasaimu sehingga kamu tidak melihat? Dan kamu mengatakan bahwa tak ada disebutkan Masih Mau'ud dalam Al- Qur'an , dan sesungguhnya Al-Qur'an banyak menyebutkannya, tetapi kamu tidak melihat .. Dan kedatanganku sebagai mata rantai terakhir dari penggantian Muhammad SAW, adalah hanya penyempurnaan persamaan ini" (dari rantai Musa dan Muhammad ). Cukup jelas bahwa adalah ayat Al-Qur'an; " Allah telah menjanjikan kepada orang-orang dari antara kamu yang beriman dan berbuat amal saleh, bahwa Dia pasti akan menjadikan mereka khalifah-khalifah dimuka bumi ini, sebagimana Dia telah menjadikan khalifah-khalifah sebelum kamu....."(24:55) yang melatar belakangi maksud terutama dari argumentasi diatas.

Mengenai Mahdi, Mirza Ghulam Ahmad menulis,

“ Sekiranya kamu menolak aku maka tolaklah hadits-hadits Nabi Muhammad yang mengatakan bahwa Masih Mau’ud akan mempunyai persamaan jasmani dan ruhani yang demikian besar dengan tuannya sehingga ia akan dikenal dengan nama-nama yang dengannya dikenal Nabi Muhammad SAW, yakni ia akan dipanggilkan Muhammad dan Ahmad dan menjadi ahli bait beliau. (A Misunderstanding Removed, hal 14).

Pada suatu catatan kaki dari bagian tulisan ini ada tertulis: "Secara historis telah dibuktikan bahwa seorang leluhur dari aku adalah keturunan Syyid, keturunan Fatimah puteri Nabi Muhammmad SAW." (ibid).

Ketika orang-orang Muslim Mainstream ini membantah dengan mengatakan bahwa Al-Masih dan Mahdi adalah dua orang berlainan, mereka senantiasa ditangkis dengan hadits “Tiada Mahdi melainkan Isa” (Ibnu Majah).Juga ada dikemukakan bahwa Mahdi tidak disebut-sebut dalam Bukhari dan Muslim , yang dianggap membuktikan bahwa kedua sumber utama ini hanya menunggu satu orang .(lihat Muhammad Ali: Promised Messiah & Mahdi hal.32, Ahmadiyah Anjuman Ishaat Islam, Lahore, 1957).

Suatu perbedaan besar terdapat mengenai nubuwat Isa ibnu Maryam tentang seorang, yang namanya Ahmad. (Surat Ash Saff ayat 6).Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad berkata dalam bukunya "The Truth about the Split": " Aku berpendapat bahwa tujuan dari Nubuwat ini terutama sekali ialah Masih Mau'ud ... Tetapi Fazal Illahi Bashir dan umumnya orang-orang Ahmadi tidak mau beranjak dari pendirian mereka bahwa orang yang dinubuwatkan itu ialah Masih Mau'ud , Ahmad dan bukan nabi suci yang dikenal dengan Muhammad itu.

Demikian pula kita dapati tafsir kiasan (dan tampaknya secara ilmu bahasa mempunyai dasar) dari ungkapan-ungkapan lainnya dalam hadits yang dibicarakan . Kami kutip hadits yang paling terkenal mengenai kedatangan Al-Masih: “ Demi Dia yang jiwaku berada dalam tangan-Nya. Mungkin sekali bahwa putera Maryam akan turun ditengah-tengah kamu sebagai seorang penengah dan hakim (atau dalam versi lain: sebagai seorang imam diantara kamu) dan ia akan memecahkan salib dan membunuh babi dan meletakkan pedang.. ..... dst.” (Bukhari: Bakda al Khalq).

Buku-buku Ahmadiyah penuh dengan keterangan-keterangan bahwa “memecahkan salib” berarti membantah ajaran-ajaran Kristen yang salah, “membunuh babi” berarti membasmi tindakan-tindakan yang tidak bermoral dan “meletakkan pedang” menegakkan kebebasan beragama yang sempurna, dan lain-lain. Dalam perpustakan Ahmadiyah semuanya ini bisa dibaca untuk memperoleh penjelasan-penjelasan luas dan yang memberikan penerangan mengenai hal-hal ini.

*) H. Nadri Saaduddin Katanya
Pemerhati masalah sosial dan keagamaan domisili di Payakumbuh

Sumber = Situs Brengsek
http://indonesia.faithfreedom.org/forum/forwarding-message-dari-milis-minangnet-t3255/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar