Jumat, 19 November 2010

AHMADIYAH DI INDONESIA


Ada sebuah Analogi cukup nyentrik yang disampaikan oleh Ketua FPI Habib Riziq Syihab pada sebuah acara Tabliq Akbar di Jakarta beberapa waktu lalu. Analogi tersebut tekait sekawanan perusak agama bernama Ahmadiyah.

Beliau menganalogikan Ahmadiyah seperti seseorang yang bepakaian dan beratribut lengkap, mengatur-atur orang di jalan, dan mengaku-ngaku sebagai polisi. Beliau kemudian bertanya pada jamaah, “orang kaya gitu ditangkep ga?” jamaah termasuk Camat, Kapolsek, Koramil, dll serentak menjawab, “tangkeep”. Kemudian beliau bertanya lagi, “digebugin ga sama polisi yang asli?” jamaah serentak menjawab, “gebugiiiin...

Beliau melanjutkan, “kalau polisi palsu ditangkap, polisi palsu di gebugin sampai bonyok, lalu, kenapa islam palsu tidak ditangkap, saudara?”. Lalu Habib menjawab sendiri pertanyaannya dengan irama lagu; “itulah Indonesia….”

***

Sangat tidak masuk akal jika banyak kalangan termasuk Salah satu “Partai Islam” yakni PKS meminta supaya keberadaan Ahmadiyah dilindungi  

Patut disayangkan ternyata orang sekaliber Sekjen PKS kurang mengerti bahwa masalah pokok kasus Ahmadiyah bukan terkait kebebasan beragama. Akan tetapi, ini menyangkut Penistaan sebuah agama, yakni agamanya sendiri

Alasan di atas sangat absurd. Kalau alasannya bahwa pemerintah harus menjamin kebebasan beragama rakyatnya. Lalu kenapa di negeri ini agama yang diakui Cuma Lima saja? Kenapa ajaran komunis-sosialis dilarang? Bukankah seharusnya pemerintah membiarkan rakyatnya bebas beragama termasuk tidak beragama sekalipun!. Kita harus memahami bahwa di dunia ini tidak ada kebebesan mutlak. Semua ada batasan dan aturannya. Termasuk Islam.

Orang Islam sangat menentang keras keberadaan kelompok Ahmadiyah yang mengaku Mirza Ghulam ‘sang penghianat’ sebagai nabi, sama seperti orang Kristen yang akan menentang keras jika ada kelompok yang mengaku jika Tuhan mereka itu ada lima bukan tiga.

Yang kita tidak habis pikir adalah kelakuan beberapa tokoh & partai yang bertitel “Islam.” Mereka menganggap aliran ahmadiyah sah-sah saja untuk berkembang karena kan di Islam sendiri dikenal yang disebut perbedaan pendapat. Mereka-mereka ini sangat ceroboh. Islam adalah aturan kehidupan yang memiliki prinsip/aqidah dasar yang tidak bisa diganggu gugat dan diperdepatkan. Akidah ahmadiyah yang meyakini Mirza Ghulam ‘sang penghianat”sebagai nabi terakhir (termuat dalam kitab tazkirah hal 493), kitab tazkirah sebagai wahyu (termuat dalam kitab tazkirah hal 1), orang-orang yang tidak mengikuti mirza ghulam adalah kafir (termuat dalam kitab tazkirah hal 748), dan pemikiran-pemikiran sesat lainnya adalah bentuk PELECEHAN terhadap Islam.

Presiden SBY saja sangat marah dan merasa dilecehkan karena dituduh telah menikah sebelum masuk AKABRI dan ‘memenjarakan’ sang penuduh. lalu kenapa SBY, tidak marah ketika Agamanya dilecehkan oleh gerombolan sesat bernama Ahmadiyah?. Kenapa yang keluar hanya SKB yang isinya tidak membubarkan ahmadiyah akan tetapi ‘memperpanjang’ umur ahmadiyah?.

Kita tahu bahwa Ahmadiyah telah dinyatakan sesat oleh persatuan ulama-ulama se-dunia, telah dinyatakan sesat di 30 negara, telah dinyatakan sesat oleh MUI dan telah dinyatakan sesat oleh kaum Muslimin. Lalu kenapa Ahmadiyah masih bisa menghirup udara segar selama lebih dari 150 tahun di dunia dan lebih dari 50 tahun di Indonesia?. Merupakan rahasia umum bahwa kantor pusat Ahmadiyah berada di London serta mereka didanai oleh pemerintah Inggris dan negara-negara barat. Kemudian kita tahu juga bahwa pemerintah kita sangat gampang dan mudah sekali di tekan oleh negara-negara barat. Jadi kita bisa tahu jawaban kuat atas pertanyaan kenapa Ahmadiyah masih bisa hidup sampai saat ini.

Terakhir, hanya ada dua pilihan bagi pemerintah; membubarkan Ahmadiyah atau membubarkan diri karena tidak mampu menjaga kemurnian akidah ummat. Apakah belum tiba saatnya untuk kita mematuhi Allah sang pencipta kita dengan sebenar-benarnya ? 


BERITA TERKAIT :



PKS: Pemerintah Harus Lindungi Ahmadiyah
Headline
Sekertaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta mengatakan negara perlu melindungi sekte atau aliran yang ada di Indonesia. Termasuk Jemaah Ahmadiyah.

Makassar - Sekertaris Jenderal (Sekjen) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta mengatakan negara perlu melindungi sekte atau aliran yang ada di Indonesia. Termasuk Jemaah Ahmadiyah.

Hal tersebut diutarakan Anis Matta, usai membuka acara Musyawarah Wilayah (Muswil) II DPW PKS Sulsel di Ballroom Celebes Convention Center (CCC), Makassar, Sabtu (2/10)/.

Menurut Anis, terkait soal Ahmadiyah yang tak pernah selesai ini, diperlukan payung hukum yang jelas oleh pemerintah. Pemerintah harus melindungi dan memberikan hak hidup bagi Ahmadiyah sebagai sekte.

"Kekerasan harus dicegah, memang perbedaan kadang membuat kita berkonflik, kalau hanya melakukan dan memikirkan itu saja kita tidak bisa maju sebagai bangsa yang besar yang memiliki banyak perbedaan,"
ujar Anis.

Ia menambahkan, mengenai penanganan pengamanan di beberapa lokasi konflik yang terjadi akhir-akhir ini, ia menyayangkan kesigapan aparat keamanan yang telah lalai menjalankan tugasnya. Sebab, lanjutnya ada
konflik yang mestinya tak perlu terjadi karena dan bisa dicegah.

"Seperti di Ampera, sebelumnya kan ada data, sebelum sidang kedua juga telah terjadi keributan, itu kan artinya bisa diantisipasi tapi aparat lamban mengatasi," pungkasnya. [mah]

16 Komentar TERKAIT ARTIKEL :
 
Trisnalahab @ Sabtu, 13 November 2010 | 18:10 WIB
dari dulu saya kenal PKS... masih komitmen dlm dakwahnya... tetap tegas melawan ajaran ahmadiyah... yang terpenting itu ketegasan hukum Indonesia... klu sesama manusia rakyat indonesia tentunya harus dilindungi... tetapi thd ajaranya... Kikis habizzz 
achmad @ Rabu, 10 November 2010 | 22:47 WIB
Ust.Anis, tolong jangan campur adukan yang haq dengan yang bathil. Ikhwan yang masih membela kebathilan, jangan tutupi hati kalian dengan kekaguman berlebihan kepada seseorang yang bisa SALAH dan Lupa. Ust. Anis manusia juga, sekarang dia SALAH, kita koreksi kesalahannya. Semoga Beliau mendapat Hidayah Allah SWT dengan segera sebelum berbuat dosa untuk yang kesekian kalinya. 
fatih abdulgoffar @ Rabu, 3 November 2010 | 09:16 WIB
kaum muslimin harus hati2 dengan aqidahnya.pelajari islam terus.jangan sampai teracuni aqidah kita karena paham2 sesat, kayak ahmadiyah, yang ia ngaku islam tapi syahadatnya beda dengan yang diajarkan al-qur'an dan sunnah. 
Diam @ Kamis, 28 Oktober 2010 | 16:48 WIB
PKS tambah runyam khan....... dulu yg sudah ikut ormas tertentu dipaksa untuk gabung krn utk kalo ndak milih selain Islam HARAM, pemaksaan dan masuk ke masyarakat mengambil/memasukkan orang2 ke Ta'mir dan ambil alih.... duh Gusti..... hayo kalian yg koar-koar yg pilih selain Islam HARAM muka kalian sekarang dimana ... malu ndak kalian2 koar-koar partai dakwah... apa seperti itu tauhidnya.... di pemerintahan Pak SBY aja jadi bunglon.... Astaghfiruloohaladziim 
nashir harist @ Rabu, 27 Oktober 2010 | 09:08 WIB
PKS; berasas Islam ! Dalam islam orang kafir itu bisa diperlakukan dg 3 hal : dida'wahi, diperangi dan dilindungi dengan syarat dan ketentuan berlaku ! 
arsan parlindungan harahap " @ Jumat, 22 Oktober 2010 | 11:20 WIB
demi demokrasi indonesia, orang Nya di lindungi. tapi ajaran ahmadya. dan keyakinan itu ,, harap di musnah kan ! 
lutfi @ Senin, 11 Oktober 2010 | 13:04 WIB
Ini yg komen, nggak teliti bacanya kali yaa.. terus langsung mencela.. kalo sdh sinis ya percuma penjelasan apapun nggak akan masuk.. Nih saya kutipin omongan anis.. : " Pemerintah harus melindungi dan memberikan HAK HIDUP bagi Ahmadiyah sebagai SEKTE. "Kekerasan harus dicegah, memang perbedaan kadang membuat kita berkonflik, kalau hanya melakukan dan memikirkan itu saja kita tidak bisa maju sebagai bangsa yang besar yang memiliki banyak perbedaan," Baca nih..http://www.facebook.com/?sk messages&tid 1191329039323 Silahkan pelajari status ahmadiyah di Pakistan, melalui sebuah wawancara dengan seorang pejabat di Pakistan : http://dunia.pelajar-islam.or.id/dunia.pii/209/jenderal-purn-ali-baz-khan-ahmadiyah-bukan-masalah-di-pakistan.html 
riezky kaka @ Kamis, 7 Oktober 2010 | 20:44 WIB
tetap lah teguh pada tujuan dakwah yg salim,,utk msalah aqidah jgn main2,,ingat kmbali tujuan awal ddirikannya PKS,,tegakkan syariat Islam TOBAT PAK!!BELAJAR TAUHID LAGI SONO 
DANI @ Kamis, 7 Oktober 2010 | 11:37 WIB
udah kelihatan belangnya pks ini,wis pokoke siapa yang mau milih ia temannya, anis matta jangan-jangan udah kafir ini 
Si gue @ Rabu, 6 Oktober 2010 | 21:46 WIB
Saraf boa nya pak ?!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar