Minggu, 21 November 2010

DENSUS 88

Densus 88 AT Anti Terror dan Pelindung Koruptor

Densus 88 AT, Densus 88 Anti Teror adalah team khusus bayaran Amerika untuk memberangus "teroris" yang umumya berjenggot... Densus/Polri selalu curiga ama orang orang yang berjenggot...

Densus 88 AT


Densus 88 AT atau Datasemen Khusus 88 AT merupakan pasukan elit Mabes Polri yang bertugas menanggulangi terorisme dan penegakan hukum domestik Indonesia. Dianggotai kurang lebih 400 personil, densus 88 terdiri dari para ahli investigasi, tim gegana dan penembak jitu diharapkan mampu meredam terorisme yang kian marak menghantui kehidupan di Indonesia sehingga melunturkan kepercayaan dunia luar terhadap keamanan dan stabilitas negara. Semua yang berbau "teroris" akan di berangus oleh team ini terutama orang-orang yang berjenggot dan memakai gamis dan pernah berjihad di konflik ambon maupun poso, memang sejatinya team ini di bentuk dan di biayai oleh Amerika untuk memberangus musuh musuh Islamnya karena Amerika dan Bos nya Amerika yaitu Israel takut akan kebangkitan Islam terutama kaum mujahidin yang terbukti tangguh dalam medan peperangan dalam mengusir penjajah di negaranya maupun dalam membantu saudaranya yang di bantai macam di perang Bosnia, Ambon, Poso dan mereka berusaha sekuat tenaga untuk membentuk public opinion bahwa mujahidin adalah terorris, dan proses ini berlangsung secara sistematis di dukung oleh ribuan media terutama media TV seluruh dunia termasuk Indonesia (terutama TV One, METROTV dan RCTI) yang dimulai dengan penghancuran WTC New York 9/11, yang terbukti nyata bahwa pelakunya adalah amerika sendiri .

Dan mereka selalu menggambarkan kekerasan yang dilakukan muslim apapun bentuknya sementara mereka selalu menyembunyikan kebiadaban yang dilakukan oleh kristen (kasus ambon dan kasus poso) apalagi yahudi yang dengan seenaknya membantai muslimin palestina dan selalu di bela oleh biang teror dunia yaitu amerika cs, amerika adalah negara agresor paling aktif di dunia yang dengan pengecutnya mengeroyok dan membantai ratusan ribu rakyat irak dan afganistan dan selalu mendapat penghargaan dari kebanyakan media tv dunia.

Sementara non muslim bebas menggunakan pistol, seperti preman di kerusuhan depan Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan (29/9) dan pendeta di HKBP di bekasi yang menembak pemrotes kesewenang-wenangan HKBP di Bekasi, malah tidak di proses sama sekali, malah pendeta yang bersangkutan diberitakan menjadi korban penusukan oleh muslim bekasi padahal pisau yang digunakan penusukan adalah kepunyaan orang-orang HKBP yang berhasil direbut oleh pihak muslim dalam sebuah kerusuhan yang tidak seimbang dimana jumlah HKBP diperkirakan berjumlah 200 orang sementara pihak muslim hanya berjumlah 10 orang, penindasan kaum minoritas terhadap mayoritas.
Salah satu senjata yang dilepas oleh musuh Islam atau murtadin/munafik adalah jargon yang menyatakan bahwa 'Islam tidak mengajarkan kekerasan' dan dengan jargon ini diharapkan agar umat Islam selalu menerima apa adanya sementara amrik bisa dengan seenaknya mengobok obok umat Islam, padahal kekerasan dalam Islam sudah diatur sedemikian rupa agar umat Islam bisa bertahan dari serangan iblis yang sangat biadab.

Fitnah Dajjal sedang merajalela dan hal ini sudah di peringatkan oleh Nabi.

Harus diakui bahwa Indonesia sekarang tidak lebih dari negara bonekanya Amerika yang nota bene adalah kaki tangan Israel, karena kekayaan Amerika hampir semua di kuasai oleh "The real terorrist" penjajah Zionist Yahudi Israel, semua orang sudah tahu betapa Amerika senang mengobarkan peperangan dan selalu mengeroyok musuh-musuh Israel dan mereka malah meneriakan bahwa Islam adalah agama perang, maling teriak maling, dan mereka selalu melindungi israel walaupun israel sudah menjajah tanah palestina sejak tahun 48.... dan mentolerir semua terror dan kebiadaban israel di tanah palestina.

Densus 88 AT diresmikan kewujudannya pada 26 Agustus 2004 oleh Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Firman Gani, anggota awal densus 88 hanya berjumlah 75 yang dikepalai Ajun Komisaris Besar Polisi Tito Karnavian, atas restu dari CIA. Angka 88 merupakan simbol dari sepasang borgol yang bermakna tugas densus 88 akan terus berkesinambungan dalam menjaga stabilitas negara dan memerangi terorisme. Makna lain angka “88″ adalah merujuk pada angka korban bom Bali pada tahun 2002 dari pihak Australia, yang terbukti kuat bahwa ledakan yang terjadi berasal dari ledakan micro nuke, bom buatan israel...! rekayasa ini adalah trik untuk melahirkan kaki tangan Amerika di Indonesia yaitu Densus88 yang sejatinya di tugaskan untuk menjegal mujahidin, sementara mereka (Polri) melupakan sama sekali akan ribuan korban muslim di kerusuhan ambon dan poso. Dan mereka juga tidak mau tahu akan laskar kristus yang telah secara biadab mengobarkan kerusuhan ambon, kesadisan mereka melebihi kesadisan PKI dan memang kesadisan tersebut termaktub dalam alkitab :

"Akan tetapi semua seteruku ini, yang tidak suka aku menjadi rajanya, bawalah mereka ke mari dan bunuhlah mereka di depan mataku"
(Lukas 19:27)


"Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. (35) "Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, (36) dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya."
(Matius 10:34-35)

(13.)Ada orang-orang dursila tampil dari tengah-tengahmu, yang telah menyesatkan penduduk kota mereka dengan berkata: Mari kita berbakti kepada allah lain yang tidak kamu kenal,

(14) maka haruslah engkau memeriksa, menyelidiki dan menanyakan baik-baik. Jikalau ternyata benar dan sudah pasti, bahwa kekejian itu dilakukan di tengah-tengahmu,

(15)maka BUNUHLAH dengan mata pedang penduduk kota itu, dan TUMPASLAH dengan mata pedang kota itu SERTA SEGALA ISINYA DAN HEWANNYA.

(16) Seluruh jarahan harus kaukumpulkan di tengah-tengah lapangan dan HARUS KAU BAKAR HABIS KOTA dengan seluruh jarahan itu sebagai korban bakaran yang lengkap bagi TUHAN, Allahmu. Semuanya itu akan tetap menjadi timbunan puing untuk selamanya dan tidak akan dibangun kembali.

(17) Dari barang-barang yang dikhususkan itu janganlah apapun melekat pada tanganmu, supaya TUHAN berhenti dari murka-Nya yang bernyala-nyala itu, menunjukkan belas kasihan-Nya kepadamu, mengasihani engkau dan membuat jumlahmu banyak, seperti yang dijanjikan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu.

(18) Sebab dengan demikian engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, untuk berpegang pada segala perintah-Nya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, dengan melakukan apa yang benar di mata TUHAN, Allahmu."
( Ulangan 13 : 13-18 )

"Kasih" hanyalah manis di bibir... waspadalah... waspadalah....

Adapun persenjataan yang dimiliki densus 88 antara lain senapan Colt M4, Armalite AR-10 dan shotgun Remington 870 disamping kendaraan-kendaraan tempur buatan Amerika termasuk (kabarnya) pesawat C130 Hercules.
Detasemen khusus 88 (Densus 88) adalah hadiah dari Amerika Serikat yang di berikan kepada Indonesia yang bertujuan untuk memburu teroris yang ada di Indonesia. Sesuai dengan hobi sang empunya saat ini yang lagi asik- asiknya memburu Teroris Global, walaupun Amerika sendiri jika melakukan teror tak segan segan sampai mengeroyok Iraq dan Afganistan, di Iraq mereka tak segan segan membom kota Iraq dan membantai pluhan ribu warga iraq dengan alasan yang di buat-buat kemudian di Afganistan dengan tanpa rasa malu mereka mengeroyok Afganistan dengan alasan 9/11 padahal mereka sendiri lah yang telah menghancurkan menara kembar New York, kemunafikan yang nyata.
Skenario yang hebat pun di lancarkan demi berjalannya kebohongan ini. Mulai dari penagkapan Abu Bakar Ba’sir yang tidak pernah memiliki bukti yang jelas sampai dengan umat muslim lainnya yang kebanyakan semuanya di sembunyikan dari Pers secara langsung. Semua keterangan kebanyakan berasal dari pihak kepolisian dan tentu saja itu sudah di hiasi oleh kebohongan yang sangat nyata bahkan dengan tanpa rasa malu ataukah kemaluan mereka sudah hilang..... mereka menculik anak yang masih bau kencur... Dua orang di bawah umur yang ikut hilang saat Densus 88 beraksi di Klaten, yakni kakak beradik Ainul Quratul Aini (AQ, 17 tahun), dan Faisal Rafiudin (FR, 13 tahun); (Keduanya adalah anak dari Medi, 41, warga RT 5 RW XIII Cemani, Sukoharjo); akhirnya bisa dihubungi. ISAC (Islamic Study and Action Center), saat berbincang dengan wartawan Muslimdaily di salah satu masjid di kota Solo, melalui sekretarisnya Endro Sudarsono, menjelaskan, “Kedua anak tersebut sudah dapat kita (ISAC-red) temui. Bersama mereka juga ada Pak Mulyono, istrinya, dan anaknya (istri Shogir).”

Menurut pemaparan Endro, “Ahad (27/6) pagi kemarin, kita bisa bertemu dengan mereka di Klaten. Sementara, mereka berlima tinggal dengan kerabat yang ada di Klaten. Yah.., letaknya sekitar 2 kilo-an dari Mapolres Klaten.”

Ada kejanggalan yang Endro lihat, saat bertemu dengan mereka berlima.

“Pergelangan tangan Pak Mul terluka, bahkan sampai bernanah,” jelas Endro. Menurut penyampaian Endro, tangan Mulyono terluka karena di ikat dengan menggunakan tali.

“Itu karena ketatnya tali yang diikat ke tangan Pak Mul,” Endro menjelaskan. “Bahkan, Pak Mul sampai di tampar pipinya,” tambahnya.

Endro menjelaskan, bahwa Densus 88 telah melakukan pelanggaran HAM. Apalagi dengan ikut di tangkapnya AQ dan FR, dua anak yang masih di bawah umur.

“Densus 88 telah melanggar UU Nomor 23 tahun 2002 Pasal 16 dan 17, yaitu tentang perlindungan anak.” Kata Endro.
Kemudian aksi teror Densus88 adalah penangkapan Ustad Abu Jibril yang di tengarai mendanai kegiatan terorris Indonesia padahal Ustad Abu Jibril adalah seorang jurnalis pemilik Arrahmah.com dan bahkan beliau masih punya utang dalam melakukan bisnis medianya. Bahkan dengan undang-undang yang tak jelas , Ustadz Abu Jibriel pernah mengalami penangkapan semena-mena, penahanan, dan interogasi oleh Tim Densus 88 Anti Teror, pada tanggal 14 Juni 2004.
Dimana penangkapan dan penahanan semena-mena ini dilakukan hanya berdasarkan dugaan adanya keterkaitan dan atau keterlibatan dengan aktivitas terorisme oleh Tim Densus 88 Anti Teror. Masih banyak lagi kasus serupa yang menimpa umat Islam akibat undang-undang penjerat kaum Muslimin tersebut, termasuk penahanan yang semena-mena terhadap pimpinan Ar Rahmah Media, M Jibriel yang hingga kini masih ditahan dan belum jelas putusannya.

Dalam sebuah kesempatan di salah satu stasiun televisi swasta indonesia (SCTV) Ustadz Abu Jibriel pernah menceritakan kronologis jihad di Afghanistan hingga munculnya isu perang melawan terorisme yang diciptakan oleh Amerika. Menurut beliau pada awalnya Amerika ikut membantu mujahidin Afghanistan ketika memerangi kaum ateis Uni Soviet. Amerika tidak mampu secara langsung memerangi Uni Soviet sehingga dipakailah tenaga mujahidin yang berjihad untuk mengusir penjajah dari negeri Islam tersebut. Sayangnya habis manis sepah dibuang. Setelah mujahidin berhasil memukul mundur pasukan Uni Soviet, ganti mujahidin yang menjadi sasaran dan menjadi musuh Amerika. Melalui agen-agen mereka, terutama CIA, dimulailah sebuah usaha secara sistematis untuk menghabisi alumni Afghanistan baik yang berada di Afghanistan maupun yang kembali ke negeri asal mereka. Presiden Zia ul Haq, yang banyak membantu jihad Afghanistan dibunuh, juga Syekh Abdullah Azzam, hingga pengusiran Syekh Usamah bin Ladin.
Sementara itu, sekitar 10.000 mujahidin disiksa, diintimidasi, ditangkapi dan diteror. Khususnya mereka yang pulang kampung ke negeri asal mereka. Ustadz Abu Jibriel dalam mengungkapkan data-data tersebut mengutip sebuah artikel berjudul “Rencana Jahat di Balik Terorisme”, yang menurut beliau terorisme sangat bertentangan dengan kemuliaan dan ketinggian jihad dalam Islam.
Selanjutnya Ustadz Abu Jibriel menjelaskan jihad dalam Islam, yang sangat mulia dan tinggi kedudukannya. Beliau mengutip dari buku beliau sendiri, Syubhat-Syubhat Seputar Jihad, di halaman 140. Dalam buku tersebut disebutkan 8 Keutamaan Jihad Di Jalan Allah, yaitu :
  1. Jihad di jalan Allah adalah amalan yang tertinggi martabatnya dalam Islam 
         Silahkan KLIK DISINI untuk Melihat Wajah Damai Para Syuhada InsyaAllah
  1. Jihad di jalan Allah adalah sebuah jalan utama bagi tegaknya Daulah Islamiah
  2. Jihad di jalan Allah menjamin seseorang itu surga, diampuni segala dosa dan diberi kemenangan dunia dan akhirat
  3. Jihad di jalan Allah adalah amal yang paling utama dan tiada tandingannya
  4. Amalan jihad di jalan Allah dan berada di medan jihad diberikan ganjaran berlipat ganda
  5. Medan jihad adalah destinasi pelancongan umat Islam
  6. Kematian adalah suatu kepastian dan sebaik-baiknya kematian adalah mati syahid di medan jihad di jalan Allah
  7. Medan jihad adalah tempat menyaksikan mukjizat Allah
Meskipun tidak seluruh poin dijelaskan, Ustadz Abu Jibriel meringkaskannya secara simpel dan mudah difahami, disertai pembacaan dalil-dalilnya. Beliau juga menyampaikan ada 13 jenis jihad menurut Imam Ibnu Qoyyim Al Jauziyah. Namun sayangnya, kemuliaan dan ketinggian jihad inilah yang saat ini dirusak dan disimpangkan maknanya oleh musuh-musuh Islam, lanjut beliau. Hal ini dilakukan karena mereka, musuh-musuh Islam tidak senang dengan jihad dan menolak jihad.
Pada 11 September 2001 terjadi "sandiwara penyerangan WTC". Sejak saat itu, usaha memerangi terorisme dimulai dengan komando dari Amerika dan barat. Sidney Jones melihat Ar Rahmah Media mengeluarkan Jihad Magz dan membahas masalah tersebut secara tuntas. Maka Sidney Jones pun membuat analisis untuk menuduh dan menyudutkan Ar Rahmah Media. Tercatat beberapa laporan dari ICG, lembaga yang dipimpin oleh Sidney Jones, yang menyudutkan Ar Rahmah Media.
Sementara itu, menurut Ustadz Abu Jibriel, Densus 88 itu sendiri dibentuk dan didanai oleh Australia (88 adalah jumlah warna negara Australia yang tewas pada Bom Bali I). Austrlia sendiri adalah sekutu Amerika, dan Amerika juga ikut mendanai densus 88 dengan menyumbangkan 50 juta US $ di tahap awal. Dengan begitu dimulaikan perang melawan terorisme yang dikomando oleh Amerika dan direalisasikan oleh Densus 88 yang sejatinya adalah perang melawan Islam dan kaum Muslimin. Bukti-buktinya sangat banyak, termasuk kebohongan-kebohongan densus, termasuk kepada Ustadz Abu Jibriel, utamanya dalam kasus penangkapan anak beliau, M Jibriel Abdul Rahman.
Ustadz Abu Jibriel menjelaskan bahwa pemahaman jihad saat ini terbagi dua, antara yang meyakini jihad global dan lokal. Masing-masing pihak memiliki dalil dan meyakini pilihan mereka sendiri. Ustadz Abu Jibriel mengaku kenal dan tahu Nurdin M Top sewaktu masih di Malaysia, di Johor tepatnya, karena beliau mengajar di sana. Setelah itu, beliau tidak tahu lagi sepak terjang Nurdin M Top. Mengenai dana Ar Rahmah Media Ustadz Abu Jibriel balik bertanya berapa kira-kira dana yang dibutuhkan untuk mengelola Ar Rahmah Media, apakah sangat banyak ? Dengan begitu, orang tuanya saja, yakni beliau sendiri juga cukup kalau hanya mendanai Ar Rahmah Media. Ustadz Abu Jibriel juga menceritakan tantang M Jibriel dan seputar penangkapannya. Beliau menceritakan bahwa anaknya tersebut ingin ikut umrah bersamanya dan karena pasportnya hilang maka M Jibriel membuat pasport baru yang dia sendiri tidak tahu prosesnya. Mereka kemudian bertemu di Mekkah dan setelah itu masing-masing pulang kembali ke tanah air. Beliau tidak melihat keanehan apapun yang terjadi pada anaknya, apalagi sebagaimana tuduhan-tuduhan yang selama ini beredar.
Untuk itu Ustadz Abu Jibriel meyakini bahwa penangkapan anaknya dikarenakan M Jibriel aktif mengelola Ar Rahmah Media, termasuk situs Arrahmah.com yang selalu menampilkan berita-berita Islam dan jihad internasional. Banyak yang tidak suka akan hal ini, termasuk Sidney Jones, yang kemudian membuat laporan-laporan menyudutkan Ar Rahmah Media. Maka, dicari-carilah alasan untuk menghentikan kiprah Ar Rahmah Media, melalui penangkapan anaknya, M Jibreil. Disangkanya dengan menangkap M Jibriel, maka berita dunia Islam dan jihad juga bisa ditutup dan dibungkam. Maka Ustadz Abu Jibriel kembali menyimpulkan bahwa perang melawan terorisme pada hakikatnya adalah perang untuk menghentikan amalan jihad dan media jihad sebagaimana yang saat ini terjadi.
Ustadz Abu Jibril dan TPM sudah mendatangi Komnas HAM Rabu (26/05/2010) . Ketika diterima oleh Komisioner Komnas HAM, Ridha Saleh, Ustadz Abu Jibril langsung mengeluarkan pendapatnya :
"Kejahatan Densus 88 sudah di luar batas, tapi belum ada tindakan yang dikenakan kepada Densus 88."
Ustadz Abu Jibril juga mengatakan, Densus 88 telah melanggar HAM karena telah menangkap, menculik, dan membunuh tanpa bukti. "Termasuk ketika menangkap Jibril (Muhammad Jibril, anak Ustadz Abu Jibril), menggeladah rumah saya, tidak ada surat dari pengadilan," kata Ustadz Abu Jibril. Hal yang sama juga dilakukan terhadap orang-orang yang disangka teroris lainnya.
Sementara itu, Muannas dari TPM menyatakan bahwa :
"Penangkapan sekaligus penembakan yang dilakukan Densus 88 terhadap beberapa orang tidak sesuai dengan standar prosedur yang berlaku. Kami juga akan membahas isu-isu terorisme yang berkembang saat ini,"

Sebagaimana kita ketahui, sejumlah penggerebekan kasus terorisme di beberapa daerah sering disertai dengan penembakan yang menewaskan sasaran. Misalnya saja penangkapan terhadap Maulana Cs di Cawang beberapa waktu lalu.

Sejumlah saksi di Cawang mengatakan, Maulana tiba-tiba saja ditembak saat hendak menaiki motor. Padahal Maulana tidak tampak melakukan perlawanan kepada Densus 88. Sedangkan dua teman Maulana lainnya ditangkap setelah anggota Polri memukul mereka dengan batu dan senjata, tanpa ada perlawanan sedikit pun.


Tuntutan : Bubarkan Densus 88!
Tuntutan para pemuda Solo ketika berorasi di depan Mapoltabes Surakarta adalah dibubarkannya Densus 88. Menurut mereka, Densus 88 telah berbuat di luar prosedur hukum, melanggar HAM dan keberadaanya justru tidak membuat simpati masyarakat luas.
Ironisnya, Wakadiv Humas Mabes Polri Brigjen Zainuri Lubis menegaskan tindakan Densus 88 yang mengeluarkan tembakan tersebut karena untuk mencegah anggotanya tewas seperti saat penyergapan teroris di Aceh. Tapi mengapa ada diskriminasi terhadap umat Islam?

Ustadz Abu Jibril mengatakan, istilah teroris memang hanya diperuntukkan bagi orang Islam. Menurut dia, orang-orang yang mengganggu keamanan dan jelas-jelas menembak polisi di Papua itu tidak disebut teroris, melainkan disebut separatis. Dengan alasan itu, Densus 88 telah melakukan ketidakadilan.

Lebih lanjut Ustadz Abu Jibril mengatakan, UU Terorisme memang sengaja dibuat oleh Amerika Serikat dan Indonesia untuk menghentikan semangat jihad. Dia juga mengeluhkan adanya penyebutan Masjid Al-Munawarroh sebagai masjid teroris. Masjid itu berada di Pamulang tempat Ustadz Abu Jibril tinggal.

Guntur Fattahillah dari TPM Pusat, mengatakan, pelanggaran HAM oleh Polri dalam kasus-kasus terorisme tidak hanya terjadi pada kasus Ustadz Abu Jibril saja.
"Pelanggaran HAM ini sudah terjadi sejak awal tahun 2000 atau sejak munculnya konflik Poso dan Ambon," kata Guntur. Dari peristiwa tersebut, selalu ada pola yang sama dalam pelanggaran HAM yang dilakukan.
Kenyataan lain yang membuktikan kejahatan Densus 88 adalah dengan penangkapan "teroris aceh" padahal kegiatan itu di prakarsai oleh Sofyan Tsauri . Sofyan Tsauri adalah seorang intel yang membiayai dan melatih secara militer orang-orang yang di rekrutnya sendiri di pegunungan Aceh, bahkan dia sempat melatih di Markas Komando Brimob di Kelapa Dua, Depok. Oleh karena itulah wajahnya tidak di ekspose di media agar intel polri yang satu ini bisa menyusup dan menjalankan tugasnya lagi. Seperti biasa Polri sudah lihai dalam membuat rekayasa, polri yang berbuat dan polri yang menangkap sekaligus menyematkan predikat terorris kepada anak buah didikanya .... luar biasa....
Dan Densus 88 walaupun berperawakan tegap dengan cara yang sangat memalukan menyergap mobil tumpangan Abu Bakr Ba'syir dengan sangat kasarnya mereka menyergap Ustadz bagaikan gerombolan preman yang sedang memalak di pinggr jalan.
Sofyan at tsauri adalah mata-mata yang disusupkan oleh polri dalam rangka membuat rekayasa untuk mangkaitkan jaringan tersebut dengan Abu Bakar Basyir, banyak kejanggalan yang melingkupi sang penyusup ini diantaranya adalah penjagaan dari densus88 yang terlalu longgar ama bajingan satu ini, dan binatang inipun terlalu blak-blakan dalam berbicara mengenai Al Qaidah, yang memang terlalu disengaja agar di expose oleh wartawan terutama TV One (media bakrie, mantan bos lapindo) yang memang salah satu media pro thogut yang sangat giat dalam mengkait kaitkan terrorisme dengan Islam, dan selalu mengundang murtadin-murtadin dalam wawancaranya, TV One adalah bagian dari media media global yang berusaha keras untuk memadamkan cahaya Islam dan membenarkan kebohongan peristiwa WTC (9/11) padahal banyak sekali bukti yang membuktikan bahwa peristiwa 9/11 adalah rekayasa amerika sendiri.
Kebiadaban densus88at yang malah ditutup tutupi oleh pihak ke polisisan dan media tv : densus menginjak nginjak orang yang sedang shalat, ini adalah ciri khas kristen yang sangat senang menyerang muslim yang sedang melakukan shalat. (KLIK DISINI)
Sebelumnya Mabes Polri mengaku memastikan Gories Mere berada dalam penggerebekan teroris yang dilakukan oleh Densus 88 di Medan. Namun, jika benar Gories yang tak lagi berdinas di bidang terorisme, ada dalam rombongan Densus 88, Mabes Polri menilai tidak ada masalah yang perlu dibesar-besarkan. Bisa saja Gories memang ada keperluan di Medan.

Pada Kamis 16 September, Danlanud Medan mengirim surat kepada Kapolda Sumatera Utara terkait 'penerobosan' rombongan Densus 88 di Bandara Polonia. TNI Angkatan Udara merasa keberatan karena rombongan itu tidak mengindahkan aturan yang berlaku. Petugas yang berjaga di pos sempat digertak oleh salah satu orang di rombongan tersebut. Orang itu mengatakan agar si petugas pos tidak menghalangi misi negara. Selain itu, orang di rombongan itu juga menyebut ada jenderal bintang tiga di rombongan itu (GoriesMere).
Apapun yang terjadi Densus88AT akan terus beraksi walaupun aksinya sangat sadis dan memalukan sampai-sampai pernah menculik anak yang masih bau kencur namun apa mau di kata jika Big Bos nya yang ada di amrik sono masih memberi makan Densus 88 AT maka apapun akan di labrak Densus 88 AT. Densus 88 adalah anjingnya Amerika........
majuu.... densus88... maju teruss.... walaupun ke neraka....... majuuu......

 ANEKA PHOTO DENSUS :












 




 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar